Jumat, 25 Februari 2011

Dream World

#“KRIINNGG…”bunyi jam beker yang selalu Mama pasang pada jam 06.00 pagi, karena aku harus berangkat sekolah pagi. ”Naomi cepat bangun nanti telat.” Mama memanggilku dari balik pintu kamarku.
Aku bergegas merapihkan tempat tidurku dan segera mandi. ”Mama, baju Naomi dimana? di lemari kok ngga ada.” tanyaku. ”kamu selalu saja seperti itu, nih pakai baju yang baru beli saja” kata Mama.
“kamu ngga sarapan dulu Naomi?” Tanya papa.
“Ngga apa, Naomi berangkat dulu ya”
Aku pun berangkat sekolah, aku memang jarang sarapan pagi di rumah soalnya sarapan pagi bakal bikin aku mual atau sakit perut.
Setiap berangkat sekolah aku naik Bus jadi aku sekarang ke Halte Bus, teman-temanku yang lain juga berangkat sekolah naik Bus.
“Pagi Tifa!” Tegurku.
“Pagi Naomi,tumben pagi datangnya biasanya kesiangan” kata Tifa.
“mungkin ini hari keberuntunganku” jawabku
“benar, biasanya kan tiap pagi kamu selalu lomba lari sama Bus” kata Tifa mengejek ku.
“Ha…Ha…Ha… gak lucu” ucapku dengan sedikit kesal.
Bus yang kami tunggu sudah datang aku dan Tifa Segera Masuk ke dalam Bus, dan ternyata didalam sudah tidak ada kursi kosong lagi, jadi terpaksa aku dan Tifa harus berdiri. Tiap pagi bus memang selalu dipenuhi oleh anak – anak sekolah.
Akhirnya kami sampai di sekolah. Aku sekarang Duduk di bangku SMP kelas 2 dan aku kebetulan duduk sebangku dengan Tifa.
“Padi Naomi, Tifa!!” tegur Dennis. ”bukan Padi tapi pagi” kata Tifa dengan nada sebal. Dennis itu memang Cowok yang paling lucu, bukan karena wajahnya tapi tingkah lakunya dan kata - katanya selalu membuat Tifa marah.
“sorry deh Tifa” kata Dennis
“Apa??? Sorry?? kamu itu selalu bilang sorry tapi nanti kamu pasti bikin aku jengkel lagi!!” kata Tifa.
“Apaan sih, pagi – pagi udah bikin ribut.” kata Rendy. Oh My God….!!! It’s Rendy!! dia memang Ketua OSIS yang paling hebat! bukan sekedar hebat saja tapi dia itu orangnya keren, pintar, jago main Basket dan Cool BGT!!!!
tapi…dia banyak di sukai cewek-cewek kecuali Tifa, Tifa mengatakan kepadaku bahwa Rendy itu “sudah jelek, gayanya sok keren,hidup lagi!!” itu kata Tifa. Tapi menurutku perkataan Tifa itu salah besar!! Atau mungkin matanya rabun terus salah lihat, makanya dia bilang Rendy jelek.
“eh, kemarin aku pinjam buku sama temanku, terus aku membacanya lalu aku lihat di buku itu ada sejarah tentang gedung yang sangat besar sekali digambar itu juga gedungnya sudah tua dan setauku gedung itu misterius karena setiap orang yang masuk ke situ tidak bisa keluar.” jelas Rendy.
“ lalu sekarang gedung itu dimana?” Tanya Tifa penasaran.
“ Sekarang gedung itu muncul di berbagai tempat seperti rumah hantu, oh iya waktu itu ada juga 2 orang cewek masuk ke tempat itu sampai sekarang mereka belum di temukan” jawab Rendy. rumah hantu?? Hii…!! aku sangat takut dengan rumah hantu! mendengarnya saja membuatku merinding, karena waktu masih kecil aku pernah masuk ke taman hiburan dan disana ada rumah hantu bohongan, saat masuk aku kesasar dirumah hantu . itulah kejadian yang membuatku takut dengan rumah hantu.
“Naomi, kenapa kamu diam aja sudah bunyi bel tuh!” kata Tifa sambil menarik tanganku.
“Eh Maaf, ayo kita ke kelas” kataku yang dari tadi melamun.
“Naomi, semoga Harimu menyenangkan ya!.” Ucap Rendy sambil tersenyum. Rasanya  seperti ada panah yang menancap di hatiku. Senyum Rendy Keren banget!!!!
Sudah 8 jam pelajaran di mulai dari jam 07.00-15.00 dan sekarang waktunya pulang sekolah. Menurutku hari sabtu adalah hari yang paling membosankan, karena semua pelajaran nya  tidak aku suka seperti Matematika, fisika, Ekonomi, kimia dan Sejarah.
Tapi biasanya sebelum pulang ke rumah kami berkumpul dulu di halaman belakang sekolah,itu sudah jadi tempat kami berlima kumpul setelah pulang sekolah.
“Lho?? yang lainnya mana?” Tanyaku pada Tifa.
“belum datang, tadi sih aku lihat Rendy sama Dennis, katanya mereka mau mencari Dede dulu” jawab Tifa.
“Dede kan sibuk di bawa sana-sini sama Guru, maklumlah dia kan anak  jenius”
“iya…Loh?? Dennis sejak kapan kamu di sini ?!” ucapku dan Tifa serentak.
“sejak tadi,aku sedang malas mencari Dede” kata Dennis.
“DENNIS!! kamu mau membuatku marah lagi?! CEPAT CARI DEDE!!...”bentak Tifa. Tifa orangnya memang cepat marah.
“sudah-sudah jangan marah terus,  tuh mereka sudah datang” kata Dennis. Rendy sudah datang, terlihat dari kejauhan dia seperti malaikat yang diutus ke bumi.
“jadi apa rencana kita untuk besok?? besokkan hari Minggu jadi kita melakukan aktifitas apa??” Tanya Rendy.
“bagaimana kalau kita jogging, kita kan akhir – akhir ini jarang Jogging” kata Tifa.
“baiklah kita besok ngumpul di rumah Dede, terus baru berangkat sama - sama” kata Rendy.”tapi kenapa harus di rumah ku??”kata Dede,”terus kita ngumpul di mana lagi dirumah Tifa,Naomi ,Dennis dan Rumahku sudah,sedangkan rumahmu belum.sudahlah ayo pulang”kata Rendy.
“Baiklah aku pulang dulu ya!” kataku.
“sampai jumpa besok!” kata Dede.
 Uhh..akhirnya pulang juga, aku cape banget. tiap pulang sekolah kita jalan kaki karena sudah ketinggalan Bus gara-gara berdiskusi dulu,seandainya ada orang yang mengajakku pulang.
“Naomi mau kuantar pulang gak??, rumah kita kan searah” Tiba – tiba seseorang menegurku. oh tuhan…. !! itu Rendy dengan Motornya.
“Naomi ayo ku antar!” oh ini pertama kalinya aku di antar Rendy, lalu aku naik ke Motornya.
Beberapa menit kemudian kami sudah sampai didepan rumahku. ”Rendy mau masuk dulu gak?” tanyaku.
“terima kasih lain kali saja, aku masih ada urusan, Naomi besok aku jemput kamu ya! Bye..”
Senangnya hatiku!! besok Rendy mau menjemputku!
Aku pun makan siang dan melakukan hal-hal yang tidak penting. pada malam hari aku memasang alarm supaya tidak bangun kesiangan, aku pun tidur lelap.
#“Naomi bangun…Naomi.. bangun! ada cowok menunggumu di depan rumah tuh!” panggil papa.
“Pa ini kan masih Pagi…. AH AKU KESIANGAN!!” kataku. oh tidak aku telat bangun, padahal hari ini aku ada janji sama teman-teman dan Rendy sudah menungguku! ini semua karena aku  keasyikan mimpi jadian sama Rendy. aku pun bergegas siap-siap.
“Papa aku mau pergi dulu sama teman-teman ya!” kataku sambil membuka pintu.
“Naomi hati-hati di jalan.” kata Papa.
Aku pun berjalan keluar rumah.aku melihat Rendy sudah menungguku,aku pun menghampirinya “Ren sorry ya, tadi aku bangunnya telat” kataku menyesal.
“gak apa-apa, ayo yang lain sudah menunggu.” ya ampun Rendy memegang tanganku…!! aku sangat terkejut!
Sesampainya di sana aku melihat Tifa, dia pun melihatku dengan tersenyum” pasti sekarang Tifa sedang berpikiran yang tidak-tidak” ujarku dalam hati.
“ehhm…ehmm… pagi-pagi sudah berduaan, mesra banget!”kata Tifa menggodaku. benar dugaanku Tifa pasti berpikir seperti itu.
“siapa yang berduaan??, oh iya Dede dan Dennis mana?” tanyaku.
“tuh di dalam sedang ngegosip seperti Ibu-Ibu Arisan” kata Tifa sambil menunjuk kearah Rumah Dede, masa sih mereka bergosip? tapi sekarang aku sedang mendapatkan Feeling akan ada keributan.
“Hai kawan-kawanku yang tercinta!! nih aku bagi-bagi coklat, tadi aku dapat dari tas warna Biru” kata Dennis yang sedang memegang Coklat 2 bungkus.
“DENNIS ITU PUNYAKU…!! ayo kembalikan atau kupukul kamu!!” kata Tifa sedang mengejar Dennis. ”To..Tolong..” Teriak Dennis Meminta tolong. ”sudahlah kalian berdua,ayo kita Jogging.” kata Dede.
“mm...kita Jogging ke mana ya?” kata Rendy. saat aku melihat kearah kanan, aku melihat sebuah bangunan yang sudah tua dan kotor tapi bangunan itu tidak terlalu besar. aku terdiam menatap bangunan itu, seperti ada sesuatu yang membuatku ingin salau menatap bangunan itu.
“Naomi Ada apa?” Tanya Tifa.
“bangunan itu, sepertinya aku baru lihat, bukannya ini Cuma beberapa Meter dari Rumah Dede” Kataku heran.
“HEY KALIAN CEPAT KESINI!!” teriak Tifa.
“ada apa Teriak-teriak??” kata Dennis.
“Coba kalian lihat, ada gedung tua di sini” kata Tifa. ”apakah ini tempat yang di ceritakan Rendy kemarin??” kata Dennis.
”iya ini gedung yang kumaksud, tapi…kok gedungnya ada disini ?? jadi yang ditulis dibuku itu benar kalau gedung ini bisa berpindah tempat pindah, aku benar – benar tidak percaya!! tapi lebih baik kita jangan…”
”ayo kita masuk!!”. tiba-tiba Dennis memotong pembicaraan Rendy. ”menurutku kita tidak usah masuk saja, tapi kalau kalian memaksa masuk jangan salahkan aku kalau ada apa - apa” kata Rendy dengan muka serius.
kami memasuki bangunan itu, tapi…apakah tidak apa-apa masuk ketempat seperti ini?? kata Rendy tempat ini berbahaya dan jika ada yang masuk tidak biasa keluar lagi tapi Dennis memaksa. Bangunan ini sangat gelap dan kotor seperti sudah tidak di rawat bertahun-tahun.
“kita keluar aja yuk di sini gelap banget!” Ucap Dede dengan muka ketakutan.
“kamukan cowok! kok penakut sih?!” kata Dennis.
“ada pintu di sebelah sini, ayo kita masuk!” panggilku. kami berlahan-lahan memasuki pintu itu dan ternyata…?!
Ada sebuah hutan yang indah dengan pepohonan yang hijau,ada air terjun dan hewan-hewan tapi ini benar - benar tidak masuk akal! tidak mungkin ada sebuah bangunan lalu di dalamnya ada hutan yang indah seperti ini.
“apa?? tempat apa ini??” kataku.
“katanya Rendy gedung itu rumah hantu, kalau ini sih seperti taman Dream world(dunia mimpi yang indah)” kata Dennis.
”Wahh…indahnya, Naomi ayo kita lihat-lihat pasti menarik!” kata Tifa. ”aku mau di sini saja” kataku.
“ tunggu!! aku ikut Tifa!” kata Dede dan Dennis. ”Naomi temani aku ke air terjun yuk!” ajak Rendy. kalau Rendy yang ajak sih aku pasti mau! ”ayo” jawabku.
aku dan Rendy berjalan menuju air terjun, Air Terjun indah sekali dan di sekitarnya ada banyak sekali bunga dan di sebelah air terjun sepertinya aku melihat ada seekor kelinci.
“Ren aku mau ke sana dulu, kamu mau ikut gak??” tanyaku. ”mau!” jawab Rendy. kami pun menuju ke tempat kelinci itu, ternyata kelinci itu kakinya terluka. ”Ren, sini dulu, kelinci ini kakinya terluka” kataku.
“aku baru ingat, aku punya perban. tunggu sebentar aku ambilkan,nih” kata Rendy. 
“terima kasih” kataku, akupun mengobati kelinci yang sedang terluka. “terima kasih atas petolonganmu yang sangat mulia” Tiba – tiba kelinci itu berbicara padaku, lalu kelinci itu pergi. apakah ini mimpi???  tidak mungkin kelinci bisa berbicara, kataku dalam hati. Aku benar – benar tidak percaya.
“Naomi tolong cubit aku, mungkin aku belum bangun dari tidurku sampai-sampai aku berkhayal mendengar kelinci tadi berbicara” kata Rendy.
“jangan…nanti kamu kesakitan, tapi ini memang kenyataan. Aku juga tidak percaya.” kataku, kami tidak mempedulikan apa yang barusan terjadi karena kami berdua kehilangan Tifa,Dennis dan Dede. dimana sih mereka??
“TOLONG!!” tiba-tiba dari kejauhan ada yang berteriak minta tolong. Aku dan Rendy pun berlari kearah suara itu. Oh..ternyata itu mereka, mereka berlari menuju kesini.
“Naomi tolong aku!!” kata Tifa sambil memelukku.
“memangnya ada apa??” Tanya Rendy.
“tadi..tadi..kami melihat ada ikan bisa berbicara” Ucap Dede terbata - bata.
“itu sih sudah biasa tadi kami juga berbicara dengan kelinci, loh?? Dennis ke mana?” Tanya Rendy. benar juga kata rendy, aku tadi Cuma melihat Tifa dan Dede, dimana Dennis??. ”kalau tadi kulihat sedang berkenalan dengan ikan itu, kalau kita sih langsung lari” kata Tifa.
“hai teman-teman?”kata Dennis. Dengan tenangnya Dennis datang.
“DARI MANA SAJA KAMU??” kata kami serentak. ”tadi aku habis bermain dengan ikan yang lucu.” kata Dennis. Dennis memang seperti perempuan cepat terpengaruh dengan yang lucu-lucu.
“baiklah, sekarang kita harus keluar dari sini, ayo kita kembali ke pintu masuk tadi” kata Rendy. kami semua menuju ke pintu yang kami masuki tapi saat Dede ingin membuka, pintunya tidak bisa terbuka. apakah pintunya terkunci dari luar??
“kenapa pintu ini tidak bisa di buka??” Ucap Dede sambil tetep berusaha membuka pintu itu.
“masa sih, sini aku coba! benar pintunya tidak bisa di buka” kata Dennis.
“BAGAIMANA INI AKU MAU PULANG!!!” teriak Tifa panik. ”ini semua karena kamu Naomi! kami jadi terjebak di sini!” kata Dede menyalahkan ku.
“Ma..maaf aku tidak bermaksud menjebak kalian, aku kan Cuma melihat! Dennis yang memaksa mengajak kita ke sini..!!”
“sudah hentikan!! jangan saling menuduh” ucap Rendy.
“tapi Naomi yang salah jika dia tidak melihat Gedung itu pasti kita tidak akan masuk
“ma...maafkan aku”aku pun meneteskan air mata tapi aku berusaha untuk menahannya.aku berlari pergi dari hadapan mereka,aku memang yang salah mengajak mereka ke sini seharusnya hal ini tidak akan terjadi bila aku tidak melihat bangunan itu.
Aku berhenti disebuah pohon besar dan duduk di dekat pohon itu,di pohon aku memikirkan cara keluar dari sini.
            Dari kejauhan aku melihat sosok seseorang…oh ternyata itu Rendy.”Rendy sedang apa kamu di sini??”tanyaku.
“aku mau menjemputmu,mereka menyesal dengan kata-katanya yang terlah menuduh kamu jadi mereka mau minta maaf.”kata Rendy.
“gak apa-apa kok,aku juga yang salah karena mengajak mereka ke tempat ini….”kataku
“HENTIKAN MENYALAHKAN DIRIMU SENDIRI!!!”aku sangat terkejut saat mendengar teriakan Rendy dan aku juga baru pertama kali melihatnya marah,padalah kita sudah berteman dari kelas 1.
Aku mulai meneteskan air mata karena melihat Rendy marah,aku bukan bermakud untuk membuat Rendy marah.
”hey kenapa kamu menangis,jangan nangis donk”kata Rendy.”habisnya kamu… ma..marah sa..sa..ma aku”pembicaraanku yang terputus-putus kerena menangis.
“sorry..sorry,sudah ya jangan menagis lagi”Rendy menghapus air mata yang ada di wajahku,oh Rendy kamu perhatian sekali padaku.
”DUMMM!!!!..”
“apa itu??seperti suara ledakan”kata Rendy.suaranya sangat keras dan terdengar jelas,berasal dari tempat air terjun.
“ayo kita harus cepat kembali”kata Rendy kami pun kembali dengan tergesah-gesah ke tempat teman-teman,tapi saat sampai di sana kami tidak melihat mereka.mereka pergi kemana lagi sih??
“Rendy bagai mana nih aku udah cari mereka di mana-mana tepi gak ada”kataku.
“Naomi lihat nih ada surat,isi di dalamnya sebuah pesan.

kami pergi tidak akan lama,kami Cuma ke sebelah air terjun saja.tadi kami mendengar suara ledakan di air terjun jadi kami ke sana.jangan hawatirkan kami.
                                                                                                                                                             Dennis saputra

“Dennis..Dennis sampai meuliskan nama lengkapnya segala”ucapku dalam hati. ”jangan-jangan suara ledakan yang tadi” kata Rendy curiga, ”mungkin” kataku singkat.
“Ren, apa kita harus menyusul mereka?” tanyaku. ”tentu saja! aku takut nanti terjadi apa-apa dengan mereka. ayo kita pergi” kata Rendy.
Saat kami sampai di sana kami tidak melihat apa-apa dan juga tidak ada hal yang mencurigakan. tapi saat kami mendekati air terjun ada yang menarikku.
“jangan pergi ke sana”aku pun terjatuh.saat aku melihat kebelakangku ternyata seorang anak perempuan tapi sepertinya umurnya sama denganku dan Rendy.”kenapa tidak boleh itukan Cuma air terjun”kataku.
“karena di sana berbahaya,tadi aku juga melihat tiga orang menuju ke sana tapi tidak merhasil mereka di culik oleh sekelompok binatang yang sangat besar”
“Tiga orang?? Mereka dua cowok,satu cewek??”Tanya Rendy.”iya”
“pasti itu mereka,Ren kita haru bagai mana?”tanyaku.
“kita tidak harus terburu-buru,kita harus mendapatkan bukti yang banyak dulu tentang binatang-binatang itu”kata Rendy.
“ngomong-ngomong namaku Rinrin,kalau kalian mau pangil aku Rin dan kalian siapa??”Tanya Rin.oh ternyata namanya Rinrin, mmm…nama yang bagus.
“namaku Rendy dan ini Naomi”
“halo salam kenal,apakah kalian baru datang ke tempat ini ya?”Tanya Rinrin
“iya kami baru tau juga ada tempat ini,tapi kami sudah pernah diberitau ada tempat ini”kataku.
“oh begitu jadi kalian berdua dengan teman kalian yang diculik itu terperangkap di sini”kata RinRin”iya”kata Rendy
“berarti kalian sama sepertiku terperangkap di sini,aku juga dengan temanku Nina tapi Nina sekarang entah kemana”kata Rinrin,tenyata yang di katakan Rendy kemarin tentang dua cewek tersesat itu Rinrin dan Nina.
Tapi gimana cara keluar dari sini dan menemukan mereka bertiga,dasar mereka itu merepotkan saja.
”bagaimana nih mereka bertiga,kita harus menyusulnya”kataku.
“tapi bagaimana caranya?”kata Rendy
“aku tau kita menyelinap saja,tapi kita harus menyediakan obor untuk penerangan di gua karena di gua sangat gelap”kata Rinrin“ayo kita coba”kataku .kami pun memasuki air terjun itu,ternyata di dalamnaya ada gua yang besar dan gelap tapi tidak apa-apa karena ada obor.
Saat sudah berjalan jauh aku melihat cahaya”Ren,itu ada cahaya sepertinya itu jalan keluar”kataku.”iya betul itu jalan keluar”kata Rendy.kami berlari keluar….
Mereka bertiga terikat di dekat pohon,kami berlari dan segera membuka ikatan itu.”untunglah kalian datang aku takut sekali,aku piker aku sudah tidak akan selamat dari Monster-Monster itu”kata Tifa.
“Naomi siapa cewek itu??”kat Dede.
“ini Rinrin dia sudah membantuku dan Rendy untuk menemukan kalian,dia juga terjebak di tempat ini”kataku.
“apa kalian tau dimana Monster-Monster itu berada”kata Rinrin,benar juga kok Monsternya tidak ada…
“MON…MONSTER…!!”
“awas ada dibelakang mu Naomi”kata Rendy,”BUKKK!”aduh sakit sekali badanku…
“Naomi pinsan,aku akan mengangkatnya”kata Rendy.”kita harus lari”kata Dennis.
“Naomi Bangun…Naomi bangun…”
#Aku pun terbangun,tapi aku ada dimana…??sepertinya aku ada di kamarku tapi tadi aku ada di…???AHH AKU PUSING!!
Tapi apakah aku tadi mimpi..tadi aku kan sudah bangun terus aku Jogging sama teman-teman??
“Naomi ada cowok menunggmu di depan rumah”kata Papa,jangan-jangan Rendy.aku berlari keluar.”Rendy..”
“Naomi kamu bangun kesiangan ya?gak apa-apa kok cepat siap-siap yang lain sudah menunggu”kata Rendy,ini seperti mimpi yang tadi.aku gak mau semuanya terulang lagi seperti di mimpi,”maaf Rendy aku tidak biasa ikut”kataku
“kenapa??kita kan sudah merencanakanya”kata Rendy.
“besok di sekolah akan ku ceritakan”kataku.”baiklah aku pulang,Bey”Rendy pun pergi,aku terpaksa gak ikut gara-gara mimpi itu,Aku kesal dengan diriku sendiri.
#Besoknya aku sekolah seperti biasa,aku pun menunggu di Halte bus.beberapa menit kemudian bus datang Tapi Tifa belum datang.aku menaiki bus,sebenarnya apa yang terjadi??
Saat sampai di sekolah aku juga tidak melihat Dennis dan Rendy,saat masuk kelas pun mereka tidak ada.Dede yang biasa di tempat guru juga tidak ada.mereka ke mana ya??apa jangan-jangan mereka ke gedung itu aku harus mencari mereka.saat guru absen mereka di alpa karena tak ada keterangan,”Naomi apakah kamu tau Tifa,Dennis,Rendy Dan Dede ke mana,kalian kan teman dekat jadi apakah Naomi tau??”kata Bu Risa.”saya kurang tau Bu”kataku .
Sudah duahari mereka tidak kembali,orang tua mereka juga mencari-cari sampai melaporkan ke kantor polisi.aku harus mencari mereka apapun resikonya.
Saat pulang sekolah aku pergi dimana aku memimpikan Gedung itu,tapi saat aku sampai sana gedung itu tidak ada melainkan hanya Market di dekat rumah Dede.Ah sudalah aku pulang saja,sudah mulai sore.dalam perjalanan aku menusuri Pantai saat aku menoleh ke sebelah kan aku terkejut karena gedung muncul di hadapanku.sekarang aku bingung harus bagaimana,apakah aku harus masuk atau tidak.
aku sangat takut karena kejadian mimpi menjadi nyata dan jadi membuat ku bingung akan pilihanku sendiri.tapi aku harus tetap menyelamatkan temanku,akhirnya aku memutuskan untuk masuk dan saat membuka pintu di dalam Gedung itu sama percis seperti yang di dalam mimpi.berarti mimpi itu adalah peta gedung ini.
Sekarang satu pintu lagi untuk menuju tempat itu,ini dia pintunya.benarini tempat yang di dalam mimpi `Dream World` itu kata Dennis.oh tidak pintunya mau tertutup aku harus segera menahan pintunya,uhh…hampir saja tertutup.aku pun menahan pintunya menggunakan sebatang kayu yang ada di sekitar tempat tersebut,huu… hampir saja.
sekarang aku harus mencari mereka,saat aku menuju air terjun aku melihat jejak kaki sepertinya itu jejak kaki mereka.aku menggikuti jejak kaki itu ternyata jejak kaki itu menuju ke dalam air terjun.ini seperti di dalam mimpi,di dalam air terjun ada gua berarti ada monsternya juga donk.
Aku memasuki gua dalam keadaan kegelapan dan aku tidak bisa melihat apa-apa,ini sangat menyeramkan.karena aku ketakutan,aku berlari sekencang-kencangnya.dari ke jauhan aku melihat cahaya yang menyilaukan mata,akhirnya aku sampai juga dan aku terjatuh karena kalau aku berlari terlalu lama perut ku akan sakit.
Saat aku menggangkat kepalaku..aku kaget banget saat melihat Rendy,Tifa Dennis,Dede dan…Rinrin,Rinrin ada di sini mimpi itu memang nyata.mereka terikat di pohon dan mereka melihat kearahku,aku segera membukakan tali yang mengikat mereka.
saat semua tali sudah terbuka semua aku senang sekali dan Tifa sampai menanggis”aku  pikir sudah tidak akan selamat,T`rims Naomi.”kata Tifa.
“untunglah kalian semua selamat,aku binggung saat kalian tiba-tiba menghilang”kataku dengan raut wajah yang kawatir.
“oh iya,namamu Rinrin kan?”kataku“iya”kata Rinrin.
“tapi…bagaimana kamu menemukan kita dan menggetahui nama Rinrin??”kata Rendy kebinggungan.“nanti ku ceritakan apa yang terjadi sebenarnya terjadi”kataku.
kami pun keluar dari tempat ini diam-diam.”BMM…!!”tiba-tiba tanah bergetar-getar.ternyata…”AAAA!!! ADA MONSTER!!”teriak Dede dengan muka yang pucat.
Kami berlari menuju pintu,oh tidak..perutku sakit lagi.aku terjatuh dan staminaku sudah terkuras habis,padahal tinggal sedikit lagi mau sampai.”Naomi kamu tidak apa-apa??”kata Rendy.
“Ren,perutku sakit lagi”kataku sambil merintih kesakitan.
Tiba-tiba Rendy menggangkatku dan terus berlari menuju pintu,Rendy kamu memang baik banget.saat kami sampai dipintu dan kami segera masuk ke dalam,Uhhh…akhirnya selamat.
“TEMAN-TEMAN!!”kata Tifa.
“ada apa Tifa teriak-teriak??”kata Dede.
“Rin..Rin…masih di luar”kata Tifa.”APA!!”kata Dennis.”kita harus membuka pintunya”kata Rendy.
“tapi pintunya tidak mau terbuka”kataku.tiba –tiba getaran itu datang lagi seperti terjadi gempa bumi,gedungnya pun bergoyang-goyang seperti ingin jatuh.
“kita harus keluar dari sini sudah tidak ada waktu lagi untuk menolong Rinrin”kata Rendy.
“tapi dia…”kata-kata ku terputus karena Rendy memegang tanganku dan menarik ke luar.saat keluar dari gedung itu,gedungnya hancur dan tiba-tiba menghilang lagi.tiba-tiba aku meneteskan air mata dan aku sangat sedih karena Rinrin tidak selamat.
“sudahlah Naomi jangan sedih”kata Tifa.
“Kalian enak saja bilang seperti itu denganku,tapi Rinrin sudah tidak ada karena kalian sudah melarangku untuk membuka pintu itu”aku pun lari meninggalkan mereka,aku sangat kesal kepada mereka, aduh… perutku kambuh lagi.sekarang sudah malam,apakah aku nggak di marahin sama Mama dan Papa.
Saat aku pulang Papa dan Mama sudah menungguku di luar Rumah, aku bakalan di marahin nih.”Pa,Ma maaf Naomi…”
“Naomi dari mana saja,sudah dua hari Papa dan Mama cari kamu kemana-mana tapi gak ketemu”kata Mama.ternyata perkiraanku salah aku kira bakalan di marahin,ternyata malahan Papa dan Mama kawatir sama aku sampai Mama juga menangis.Mama sangat kawatir denganku karena aku anak Mama satu-satunya
“Ma Naomi baik-baik saja kok,Naomi mau masuk kamar  ya”
Sekarang sudah jam 23.26 malam aku mau tidur aja.besok bagaimana ya??apakah aku tadi salah marah pada mereka,ahh…aku mengantuk aku mau tidur dulu….
#ahh… sudah pagi,aku pun bersiap-siap untuk pergi sekolah ,aku masih kepikiran apakah mereka marah padaku.sudahlah jangan memikirkan masalah itu terus aku harus segera berangkat ke sekolah nanti malapan Sama Bus.
Saat aku sampai di Halte Bus, aku melihat Tifa di sana .bagaimana nih aku harus bicara apa sama Tifa.aku berjalan meju Tifa  dan ingin bicara sama Tifa.”hai Tifa Pagi”Tiba-tiba Tifa memalingkan Wajahnya,apakah Tifa marah padaku.Bus pun datang dan mengantar kami kesekolah,saat di Dalam Bus Tifa juga diam saja.
Saat sampai di sekolah aku melihat Rendy,Dennis dan Dede sedang berdiri di depan gerbang sekolah,mereka menatapku tapi langsung memalingkan wajah dan pergi.benar mereka marah karena peristiwa kemarin,Tapi kalau Rendy marah berarti Rendy nggak suka sama aku….
“Teng…Teng…”sudah bel aku harus masuk ke kelas.saat pelajaran di mulai aku menatap ke Tifa,tapi tifa tidak melihatku atau memangilku.”AKU DI CUEKKIN SAMA TEMAN-TEMAN…!!”teriakku dalam hati.
Saat istirahat aku ingin minta Maaf dengan mereka tapi aku cari mereka nggak ada,oh iya,mungkin mereka ada di halaman belakang sekolah.aku pun pergi ke halaman belakang sekolah ternyata benar mereka ada di sana.Deg..Deg..Deg..aduh jantungku berdebar-debar nih,aku takut mereka nggak maafin aku.
“Teman-teman aku minta maaf,atas perkataan ku kemarin.itu aku sedang merasa bersalah dengan Rinrin,jadi aku minta maaf maukan kalian maafin aku??”kataku.aduh…raut wajah mereka mengerikan…
“Haaa..ha…”tiba-tiba semuanya tertawa,apa maksudnya??
“Naomi-Naomi kita Nggak marah kok sama kamu,kita Cuma ngerjain kamu aja”kata Dennis.
“Uhh..kalian ini membuatku kesal saja”
“kita nggak mungkin marah sama kamu,kamu kan sudak menolong kami”kata Rendy sambil tersenyum,ternyata Rendy nggak marah sama aku berarti Rendy suka sama aku.
“tapi bagaimana dengan Rinrin”kataku
“biarlah mungkin dia sekarang sudah ada di tempat yang indah(surga)”kata Dede.
“Teng…Teng…”
“itu bel sudah masuk ,aku dan Naomi masuk kelas dulu ya”kata Tifa.Tifa menarikku menuju ke kelas saat aku menoleh kea rah Rendy di tersenyum,”Senyummu sangant indah”ucapku dalam hati.
Saat memasuki kelas Bu Guru sangat senang”anak-anak kita mempunyai teman baru namanya Rinrin”ha..Rinrin..????
“Tifa,nama murid barunya Rinrin”kataku.
“Rinrin sini masuk jangan malu-malu”Rinrin pun masuk ke kelas,saat aku melihat wajahnya…“Rinrin??”kata aku dan Tifa kompak.itu Rinrin nggak mungkin??masa sih Rinrin??
Saat pulang sekolah aku mengabarkan berita ini ke Rendy,Dennis dan Dede,”apa jadi ini benar Rinrin”kata Rendy.
“iya ini aku Rinrin”
“kamu bukan Rinrin kamu arwahnya”Kata Dennis.
“hey Dennis jangan sembarangan ngomong”kata Tifa sambil mencubit Dennis.
“tapi bagai mana kamu keluar dari tempat itu”kata Rendy bingung.
“kalian tidak tau padahal ada pintu lagi di tempat itu,begini  kejadian nya.saat pintu yang kalian masuki itu tertutup aku bingung harus lari kemana ,jadi aku hanya berlari sekencang- kencangnya entah.aku berada dimana,aku hanya memikirkan”pasti aku akan mati”.tetepi saat aku capek aku melihat ada pintu dan pintu itu gampang di bukanya,selamat deh aku”kata Rinrin panjang lebar.
“oh begitu,kukira arwahnya”kata Dennis.
“SUDAH KU BILANG INI RINRIN BUKAN ARWAHNYA!!!”Teriak Tifa.
“tapi untunglah kamu selamat”kata Dede.akhirnya semua kembali seperti semula,aku senang sekali semuanya ceria..
“berarti kita punya anggota baru di kelompok kita,bagai mana semuanya setuju nggak kalau Rinrin di kelompok kita”kata Rendy, Rendy kan ketua kelompok kalau aku sekretarisnya.
“SETUJU!”kata kami kompak.
“nah kita bikin Rencana buat hari Minggu lusa bagai mana kalau kita Jogging lagi”kata Dennis.
“Ogah deh”kata aku dan Tifa.
Mulai sekarang apapun mimpiku,aku akan percaya apa yang ada di dalam mimpiku.bisa saja mimpi itu nyata dan mungkin juga mimpi itu memberikan arti sesuatu,bisa juga mimpi itu hanya mimpi biasa.                             

                                                The End…
                                            By.Deliana Ratna .s

2 komentar: